Minggu, 28 April 2013
BAB 8 AUDITING
8.3 Kantor Akuntan Global
Kantor-kantor akuntan ini hasil dari kegiatan merger yang terjadi sejak awal 1980-an. Sampai dengan beberapa tahun terakhir, pasar auditing didominasi oleh the Big Eight yang terdiri dari : Deloitte Haskins & Sells, Touche Ross, Ernst Whinney, Arthur Young, Price Waterhouse,Coopers, Lybrand, dan KPMG. Pada tahun 1989, Deloitte Haskins & Sells melakukan merger dengan Touche Ross dan membentuk kantor akuntan baru : Deloitte Touche (DT); sementara Ernst & Whinney melakukan merger dengan Arthur Young dan membentuk Ernst & Young sehingga hanya terdapat enam kantor akuntan yang sangat besar yang disebut Big Six.
Pada tahun 1998, Price Waterhouse berhasil melakukan merger dengan Coopers dan Lybrand serta membentuk PricewaterhousCoopers. Dengan demikian maka tinggal empat kantor akuntan yang sangat besar, yang disebut the Big Four, mereka itu adalah: Deloitte, Ernst & Young, PricewaterhousCoopers, dan KPMG. Belakangan ini, skandal-skandal Enron, Worldcom, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya secara dramatis menimbulkan perubahan dalam profesi akuntansi. Perubahan ini terjadi di AS. Namun demikian dampaknya dirasakan oleh kantor-kantor akuntan internasional yang besar. Jatuhnya Arthur Andersen, salah satu kantor akuntan public terkemuka didunia, menimbulkan perubahan paling awal. Lisensi Andersen dicabut oleh para regulator AS pada tahun 2002 setelah kantor akuntan tersebut dituduh merintangi penegakan keadilan dalam investigasi skandal-skandal Enron, Worldcom, dan perusahaan-perusahaan besar yang lain. Kejadian ini menghancurkan reputasi kantor akuntan yang bersangkutan sehingga klien dan publik tidak percaya lagi atas integritas Andersen, dan hancurlah kantor akuntan tersebut.
Pada tahun itu juga, dibuat undang-undang yang disebut Sarbanes-Oxley Act di As. Undang-undang tersebut menetapkan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) untuk meregulasi profesi akuntansi dan memonitor pekerjaan kantor akuntan publik. Di samping itu, undang-undang tersebut melarang kantor akuntan memberikan beberapa jasa nonaudit kepada klien mereka, yang meliputi pembukuan,disain dan implementasi sistem informasi keuangan , outsourcing audit internal, serta jasa hukum dan keahlian (seperti misalnya konsultasi) yang tidak terkait dengan jasa audit.
8.4 Strategi Kantor akuntan Global
Kantor akuntan publik mempunyai tradisi untuk berekspansi ke luar negeri agar mampu memberikan layanan yang lebih baik kepda para kliennya dan juga untuk membentuk lini pertahanan terhadap kantor akuntan internasional yang lain. Kantor akuntan mengubah diri dari auditor kecil atau menengah menjadi auditor yang lebih internasional mempunyai beberapa alasan untuk tindakannya tersebut, yaitu:
1. Kebutuhan untuk merefleksi ukuran bisnis luar negerinya yang semakin meningkat.
2. Kebutuhan untuk mempunyai sebuah kantor yang mengaudit semua perusahaan dalam kelompok tersebut.
Salah satu alasan pokok dilakukannya merger adalah semakin meningkatkan globalisasi bisnis. Kantor audit yang besar semakin menjadi kantor audit multinasional yang mempunyai kontrol dan focus global yang kuat dan bukan hanya aliansi longgar dari para pemberi jasa yng terkait. Ini terutama benar untuk Eropa, diman implementasi Instuksi Ke-empat menjadi semakin banyaknya perusahaan yang perlu diaudit. Di samping itu, ekspansi Uni Eropa (UE) serta semakin terbukanya investasi dan perdagangan bebas sejak tahun 1992 telah mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperluas operasinya ke luar negeri. Merger antar kantor audit memungkinkan kantor-kantor tersebut untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih kuat di pasar-pasar yang sedang berkembang, yang berarti semakin memperkuat presensi kantor-kantor tersebut dipasar industri. Tetapi, di samping itu, dengan semakin kuatnya pangsa pasar, akan semakin memampukan kantor-kantor tersebut dalam meningkatkan harga jual jasa mereka.
Referensi:
Buku : Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book, Yogyakarta
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari prespektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. jadi, akuntansi merupakan alat komunksi. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis.
Bahasa berkembang Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuangannya. Sejumlah aturan yang berlaku sekarang , mungkin pada masa mendatang akan dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan organisasi dan konstituennya, yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi dengan aturan yang berlaku sekarang.
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, sebagai pihak internal perusahaan, dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Disamping itu tujuan manajemen berbeda dengan tujuan pemakai eksternal . Manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai eksternal menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen. Oleh karena itu, timbul 2 tipe akuntansi,yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
Masing-masing tipe akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan.
1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi profesi akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standards Commite (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB). Organisasi internasional ini bertugas untuk mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua Negara di dunia.
Tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau standar-standar tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.
1.4 Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau Negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran asset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1.4.1 Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar asset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis, namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi secara murni. Biaya transaksi awal dicampur dengan berbagai teknik penilaian penilaian pasar sekarang ( current market), aplikasi biaya-biaya sekarang ( current cost ), biaya-biaya historis ( hystorical cost ) dalam praktik-praktik akuntansi.
Pada IFRS ( Internasional Financial Reporting Standards ) yang diterbitkan oleh IASB lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis.
1.4.2. Penentuan Modal dan Laba Periodik
Hubungan antara asset dan kewajiban dengan penentuan laba periodic tentu saja menimbulkan efek resiprokal. Biasanya overstatement atauunderstatement asset atau klewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau eksklusi laporan laba-rugi yang bersangkutan. Dibeberapa Negara, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru, dan Selandia Baru, goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali. Variasi procedural yang mirip juga berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi penjualan, pendidikan dan pelatihan staf, dan berbagai transaksi atau kejadian lain.
1.5 Peran Akuntansi
Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Pasar modal domestic mungkin mempunyai dampak yang halus tetapi luas dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara. Tetapi akuntansi bukan hanya dipengaruhi melainkan juga mempengaruhi pasar modal domestik.
Akuntansi keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Pada sector non-sekuritas, akun-akun keuangan memberikan basis yang penting bagi keputusan pemberian pinjaman untuk memberikan informasi keuangan rinci sebagai bagian dari proses pemberian pinjaman untuk mengevaluasi risiko kredit relative calon peminjam atau peminjam lama. Sebaliknya, laporan keuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memdai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lain.
Bukti menunjukkan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan akuntansi bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan dibanyak negara. Juga terdapat bukti secara anekdot bahwa setiap kali harga saham perusahaan akan turun jika reliabilitas (kehandalan) laporan keuangannya diragukan.
1.6 Koporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasioanal
Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang dalam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional (MNC,multinasional cooporation). MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari sebuah Negara.
Kemampuan korporasi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara global merupakan factor-faktor yang jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing internasioanal daripada perbedaan makroekonomi anatar Negara.
1.7 Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dana akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen , yang merupakan pihak internal perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.
Akuntansi internasional mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Ini berarti akuntansi internasioanl bukan merupakan tipe akuntantasi tersendiri serupa dengan akuntansi sector public, yang juga mnecangkup akuntansi keuangan dan akuntansu manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan publik.
Akuntansi internasional dituntut untuk mampu melaporkan transaksi bisnis lintas batas dan menyusun laporan keuangan konsolidasian dari sejumlah entitas bisnis yang secara yuridis formal masing-masing berdiri sendiri-sendiri.
Dalam dimensi internasioanal, pelaporan kepada pihak luar menjadi bertambah kompleks, penyebabnya adalah :
1.Nilai mata uang masing-masing Negara yang berbeda-beda
2.Perbedaan akuntansi yang digunakan oleh masing- masing entitas bisnis yang berada diberbagai Negara atau yurisdiksi yang
berbeda-beda.
Akuntansi manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalan mengoperasikan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa :
1) Pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan.
2) Minimisasi pajak
1.8 Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
Mempelajari akuntansi adalah mempelajari bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya.
Referensi:
Buku : Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara Book, Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)